PT Elnusa Tbk (ELSA) menyiapkan belanja modal (capital ekspenditure/capex) sebesar Rp 400 - 500 miliar, pada tahun ini. Besaran tersebut relatif stagnan dengan estimasi realisasi belanja modal tahun lalu.
"Akan digunakan untuk pembelian alat baru maupun revitalisisasi alat untuk semua lini yakni seismic, DOS dan untuk anak usaha," ujar Investor Relations Elnusa Rifqi Budi Prasetyo, kepada Investor Daily, Rabu (6/1).
Rifqi mengatakan, sebesar 60 – 70% belanja modal atau setara dengan Rp 300 - 350 miliar akan berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya, didanai oleh kas internal.
"Kami belum lirik opsi galang dana dari market. Sampai saat ini masih bank loan," kata dia.
Rifqi menambahkan, perseroan bakal mulai mengikuti tender domestik sepanjang semester pertama tahun ini. Disamping itu, perseroan juga masih akan terus menjajaki tender di luar negeri.
Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo sebelumnya mengatakan, perseroan tengah membidik beberapa proyek di Iran, Uni Emirate Arab (UEA), Myanmar dan Nigeria. Perseroan saat ini masih mengikuti tender proyek di negara-negara tersebut.
Budi menyatakan, perseroan sangat serius menggarap proyek di luar negeri. Bahkan, perseroan sudah didukung oleh duta besar Indonesia untuk Iran dalam membidik proyek-proyek minyak.
“Di Iran kami akan menjalankan proyek oil services,” tutur dia, beberapa waktu lalu.
Budi melanjutkan, potensi pasar minyak di Iran sangat besar. Sekarang Iran memproduksi minyak 1juta – 2 juta barel per hari, padahal potensi minyak Iran bisa memproduksi 8 juta barel per hari.
Perseroan menggandeng salah satu perusahaan oil services asal Iran untuk masuk tender proyek itu. Meski belum bisa mengungkapkan nilai kontraknya, tetapi Budi mengklaim bahwa nilainya diproyeksikan cukup besar, mencapai ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS).
Sedangkan di Myanmar, perseroan bekerjasama dengan perusahaan minyak asal Malaysia dan Thailand dalam mengikuti tender-tender di Myanmar. Sementara itu, Sabam menjelaskan bahwa perseroan juga baru membidik proyek-proyek minyak di Nigeria, Afrika Barat.
Menurut catatan Investor Daily, tahun ini, perseroan menargetkan mampu meraih kontrak sebesar US$ 400 - US$ 500 juta. Perseroan bakal mengalihkan sebagian proyek (carry over) ke tahun depan sebesar US$ 277 juta.
Hingga September 2015, perseroan meraup kontrak baru sebesar US$ 185 juta. Besaran tersebut susut 22,6% dibandingkan raihan kontrak baru periode Januari - September 2015 yang mencapai US$ 239 juta.
Lebih jauh, Rifqi mengatakan, dengan adanya tambahan kontrak baru tersebut, per September 2015 total kontrak on handElnusa pun meningkat menjadi US$ 443 juta.
Sumber: http://m.beritasatu.com/pasar-modal/339087-elnusa-siapkan-capex-rp-500-miliar.html